08 Juni 2014

Love what I do

Kehidupan selalu mengajarkan perubahan, seperti saat suatu paham yang kita pertahankan dan kita perjuangkan dengan mudahnya tergantikan paham yang lain. Tapi itu wajar, karena itu tandanya kita telah belajar mana yang salah dan mana yang benar, yang tak wajar adalah ketika kita mempertahankan yang salah karena alasan tak mau mengalah dan agar tak terlihat lemah. Ya, itulah yang jadi masalah besar, sebuah kebenaran bisa jadi tertutup untuk kita karena kitanya yang sombong, congkak, yang telah merasa benar hingga tak mau mendengar, tak mau belajar, karena merasa sudah pintar. 

 

Rasanya kesombongan itu sudah ada sejak dahulu kala, bahkan sejak manusia pertama diciptakan oleh Allah SWT. Dikisahkan di Al-Qur'an bahwa saat Nabi Adam diciptakan, semua makhluk diperintahkan oleh Allah SWT untuk bersujud, namun iblis menolak untuk bersujud pada Nabi Adam. Karena kesombongannya lah iblis menolak bersujud, ia merasa lebih mulia dari pada Nabi Adam yang terbuat dari tanah sedangkan iblis dari api. Hingga akhirnya iblis dikeluarkan oleh Allah SWT dari surga karena kesombongannya. Banyak kisah-kisah lain di Al-Qur'an tentang kesombongan, termasuk kisah umat-umat terdahulu yang dibinasakan karena kesombongannya.

 

Perubahan takkan pernah terjadi jika rasa sombong itu masih ada dan saya menyadari hal itu. Seperti judul diatas "Love What I do" rasanya itu adalah kata yang sesuai untuk menggambarkan perubahan cara pandang yang sedang saya alami. Perubahan cara pandang dari "Do What you love" menjadi "Love what you do". Karena ketika saya tak mampu melakukan apa yang saya cintai, saya memilih berdamai dengan keadaan untuk mencintai apa yang saya lakukan saat ini :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar